Minggu, 21 September 2008

Tanaman Punya Kemampuan Berkominikasi Lewat Atmosfir




WASHINGTON.NewsMGC-- Sebagaimana makluk hidup lainnya, tumbuhan ternyata juga memiliki mekanisme pertahanan terhadap bahaya. Caranya, dengan mengeluarkan senyawa kimia yang mirip aspirin, si obat antinyeri kepala dan demam yang terkenal itu.
Menurut para peneliti di the National Center for Atmospheric Research di Colorado, AS, senyawa kimia yang berupa gas methyl salicylate itu dikeluarkan tanaman saat mereka dalam kondisi kekurangan air atau di tengah musim yang tidak biasa.
"Tak seperti manusia yang dianjurkan aspirin sebagai obat demam, tanaman punya kemampuan untuk memproduksi campuran zat kimia seperti aspirin, menyusun formasi protein yang memperkuat ketahanan biokimia dan mengurangi pengelupasan, " ujar Thomas karl, pemimpin kelompok studi itu.
Methyl salicylate juga sangat berguna bagi tanaman terutama untuk mengamankan mereka dari kerusakan dan membantu memberikan sinyal bahaya pada tanaman lain. Peneliti secara tak sengaja menemukan ini. Tahun lalu mereka hanya merancang sebuah peralatan di semak belukar kenari California untuk memantau buangan tanaman berupa senyawa organic volatile.
Selama ini, acetylsalycylic acid alias aspirin memang didapatkan dari kulit batang. Tapi, senyawa tersebut tak pernah dikeluarkan sebagai gas. Senyawa yang dihasilkan tanaman ini, menurut peneliti, dapat menyatukan gas-gas buangan industri sehingga mencegah polusi. Secara tidak langsung ia berkontribusi mempengaruhi iklim lokal.
"Penemuan ini membuktikan bahwa komunikasi tanaman ke tanaman terjadi pada tingkat ekosistem" ujar ilmuwan Alex Guenther. "Ini memunculkan kesimpulan bahwa tanaman punya kemampuan berkomunikasi lewat atmosfir."
Misalnya, ketika sebuah tanaman didekati oleh serangga. Tanaman tersebut akan mengeluarkan zat kimia untuk memberi tanda kepada tanaman lain. (Rtr/ape/ttg)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

artikel menarik. mencerahkan dan membuat kita termenung betapa alam diciptakan dengan sangat sempurna.